Aneh
tiap mimpi membuka kelopak mimpi yang lain
berlapis-lapis mimpi
tiada dinding dan tirai akhir
hingga kau semakin jauh
dan semakin dalam tersembunyi
dalam ratusan tirai rahsia
membiarkan aku asing pada wujud hampa
dan wajah sendiri.
Kudatangi kemudian pintu-pintu awan
nadi-nadi cahaya dan kegelapan
rimba sepi dan kejadian -- di jalan-jalannya
di gedung-gedungnya
kucari sosok bayangku
yang hilang dalam kegaduhan.
Tetap
yang fana mengulangi kesombongan dan keangkuhannya
dan berkemas pergi entah ke mana gelisah
asing memasuki rumah sendiri menjejakkan kaki
bergumul benda-benda ganjil yang tak pernah dikenal
menulis sajak
menemukan mimpi yang lain lagi berlapis-lapis mimpi
tiada dinding akhir sebelum menjumpai-Mu.
(Abdul Wahid MN)
No comments:
Post a Comment