Rasulullah s.a.w bersabda:
Tidaklah menimpa seorang mukmin satu kepayahan pun, tidak pula sakit yang terus menerus, tidak pula kecemasan, kesedihan, gangguan dan tidak pula kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya. [Riwayat Bukhari]
Sabda Baginda lagi:
"Siapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Allah akan menimpakan musibah padanya." [Riwayat Bukhari]
Allah berfirman:
Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa. [Al Fushilat:51]
Dan ternyata ketika kita sakit Allah lebih dekat dengan kita. Bukan itu sahaja, sakit merupakan ukuran kesabaran kita, kalau seandainya tidak ada ujian tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.
Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap teguh akan ditulis namanya dalam daftar hamba-hamba yang sabar. Apabila kesabaran itu menerbitkan redha, ia akan ditulis dalam daftar hamba-hamba yang redha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengurniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya.
Rasulullah s.a.w bersabda,
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).
Wallahua'lam.
Tidaklah menimpa seorang mukmin satu kepayahan pun, tidak pula sakit yang terus menerus, tidak pula kecemasan, kesedihan, gangguan dan tidak pula kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya. [Riwayat Bukhari]
Sabda Baginda lagi:
"Siapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Allah akan menimpakan musibah padanya." [Riwayat Bukhari]
Allah berfirman:
Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdoa. [Al Fushilat:51]
Dan ternyata ketika kita sakit Allah lebih dekat dengan kita. Bukan itu sahaja, sakit merupakan ukuran kesabaran kita, kalau seandainya tidak ada ujian tidak akan tampak keutamaan sabar. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan itu.
Apabila seorang hamba bersabar dan imannya tetap teguh akan ditulis namanya dalam daftar hamba-hamba yang sabar. Apabila kesabaran itu menerbitkan redha, ia akan ditulis dalam daftar hamba-hamba yang redha. Dan jikalau memunculkan pujian dan syukur kepada Allah dia akan ditulis namanya bersama-sama orang yang bersyukur. Jika Allah mengurniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya.
Rasulullah s.a.w bersabda,
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya (juga).
Wallahua'lam.
No comments:
Post a Comment