Lewat iktikaf ini
ingin aku masuki rumah-Mu
menumpang berteduh di serambi zat-Mu
sambil mengucup kudus rindu
yang bertaburan di lantai hayat
Ingin aku susupi kamar ketentuan-Mu
untuk memerhatikan gambar diri yang tergantung
di dinding hakikat tatkala debu-debu kemahuan
erat menyimpai hati
Terima kasih kerana mengembalikan tajam kepada duri
mengembalikan hangat kepada mentari
mengembalikan inti kepada isi
dan mengembalikan aku kepada diri
Tuhan
aku temui Engkau setelah aku temui diri!
ingin aku masuki rumah-Mu
menumpang berteduh di serambi zat-Mu
sambil mengucup kudus rindu
yang bertaburan di lantai hayat
Ingin aku susupi kamar ketentuan-Mu
untuk memerhatikan gambar diri yang tergantung
di dinding hakikat tatkala debu-debu kemahuan
erat menyimpai hati
Terima kasih kerana mengembalikan tajam kepada duri
mengembalikan hangat kepada mentari
mengembalikan inti kepada isi
dan mengembalikan aku kepada diri
Tuhan
aku temui Engkau setelah aku temui diri!
(Sajak ini tulisan seorang pelajar UKM, dan memenangi tempat kedua dalam pertandingan sajak sekitar tahun 80-an. Saya menyalin sajak ini dalam diari saya, tetapi saya lupa menukilkan penulisnya. Maksud sajak ini sangat mendalam, saya menghargainya.)
No comments:
Post a Comment